Branula setting: Tips

Salam w.b.t. to all.

Today I would like to share something which is really important in medical practice. It looked simple, but it could be a 'disaster' to the patient if we take it for granted.

Blood taking and branula setting are like bread and butter in medicine. We do it almost everyday in the hospital or any health institution. It is just a simple procedure we can say, but we have to practise as many as possible. Only then we would be more confident in doing so.

The very first step in every procedure, is we should pray to Allah, so that our job will be easier. Ask Him to ease the branula setting or blood taking so that our work will be smooth without much problem. This is very important.

Then comes next:

- Make sure tourniquet is applied tightly. The vein will be more prominent and visible.
- Ensure adequate exposure and lightening.
- Search for a straight vein.
- Say 'Bismillah' upon starting the procedure.
- Be confident. Don't hesitate to poke the patient.
- Upon seeing the backflow, remove the needle and push the branula gently.
- Remove the tourniquet.
- Say 'Alhamdulillah' upon successful setting of branula.

And lastly, keep practising again and again.

It could be a bit harder for beginner. But don't give up. Once you got the proper technique, apply it for all patient. Everybody has their own skills.


Wassalam and thank you.

Takdir Ilahi

Salam w.b.t.

Apa khabar sahabat semua? Semoga semuanya dalam keadaan yang sihat wal'afiat.

Sewaktu saya menulis artikel ini, sudah seminggu lebih saya menjadi sebahagian daripada kakitangan Hospital Tuanku Fauziah, Perlis. Sebelumnya, saya mendapat tawaran untuk bekerja di Sarawak yang mana saya sendiri tidak bersedia untuk ke sana. Mungkin disebabkan status saya, maka saya antara mereka yang bertuah untuk bekerja di sana. :p

Alhamdulillah, rayuan untuk bertukar diterima dan saya telah ditempatkan di Perlis. Rasa syukur yang amat sangat sebab masih berpeluang bekerja di semenanjung. Namun, ada sesetengah rakan yang menasihati supaya bekerja terlebih dahulu di Sarawak, nanti mintalah tukar tempat. Pengalaman di sana semestinya berbeza daripada tempat-tempat yang lain.

Maka berhijrahlah saya ke negeri jiran, dengan harapan ditempatkan di jabatan yang diingini. Namun, perancangan Tuhan tiada siapa yang tahu. Saya telah ditempatkan di jabatan O&G. Maka bermulalah khidmat saya di jabatan tersebut sebagai pegawai.

Memang pada mulanya, saya seakan tidak percaya, dan susah untuk menerima kenyataan itu. Memang tak pernah terlintas langsung untuk bekerja di jabatan ini. Balik saja ke rumah, saya berfikir panjang. Mampukah aku? Masihkah ada peluang untuk bertukar jabatan? Memang susah untuk menerimanya, ia seakan mimpi ngeri yang datang tiba-tiba..haha

Ada orang yang minat surgical, namun tak berpeluang untuk bekerja di tempat yang diinginkan itu.
Ada yang tak minat di satu tempat, namun takdir Allah mengatakan dia harus ke situ.
Ini semua, pasti ada hikmahnya.

Teringat kata-kata seorang pakar O&G, Dr Zainol, sewaktu kami sedang bersarapan pagi di cafe hospital.

"Kalau Tuhan dah takdirkan hang jadi pakar, jadilah hang.."

Ya ini semua takdir Allah, yang kita sendiri tak boleh nak tafsirkan maksud yang tersirat. Kita hanya merancang, namun Dia sebaik-baik Perancang.

Doakan saya dan teman seperjuangan yang lain dapat menjalankan tugas kami dengan baik, untuk menjaga 2 nyawa yang sangat bernilai. Setiap kerjaya ada risikonya sendiri. Untuk meminimumkan risiko itu, perlu ada pergantungan pada Dia, mohon supaya Allah mudahkan kerja-kerja kita yang akan datang.

Wassalam...